ISOK – Merokok telah lama menjadi faktor risiko utama bagi penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Vape (rokok elektrik) muncul sebagai alternatif—dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada rokok konvensional. Namun, efektivitas vape sebagai alat bantu berhenti merokok masih sering diperdebatkan.
Meta-analisis 2025 – Cochrane & Lindson et al.
Review Cochrane terbaru menunjukkan: “Nicotine e‑cigarettes can help people to stop smoking for at least six months,” dan hasilnya lebih efektif dibandingkan terapi pengganti nikotin (NRT) seperti permen karet atau patch
Contohnya, vape nikotin mencatat tingkat keberhasilan berhenti sekitar 20 %, dibanding NRT sekitar 10 %
RCT klasik Hajek et al. (2019)
Studi New England Journal of Medicine menemukan bahwa pengguna vape nikotin memiliki kemungkinan 83 % lebih tinggi untuk berhenti merokok dalam setahun dibanding pengguna NRT
Intinya: RCT menunjukkan bukti kuat bahwa vape nikotin mendukung proses berhenti merokok dalam jangka menengah (≥6 bulan).
🌐 Data Observasional dan Tantangannya
Beberapa riset berbasis populasi (observasional) menunjukkan tren sebaliknya:
- UC San Diego (2025)
Analisis longitudinal terhadap lebih dari 6.000 perokok di AS menyimpulkan bahwa perokok yang juga vape (harian maupun tidak) justru memiliki tingkat berhenti yang lebih rendah — 4,1 – 5,3 persen dibanding non-vaper - Healthline (Maret 2025)
Menyebut vape nikotin “tidak efektif” dalam membantu berhenti merokok; dual use (merokok & vaping) malah menurunkan peluang berhenti
Mengapa perbedaan ini terjadi?
Variabel | RCT (Terkontrol) | Observasional (Nyata) |
---|---|---|
Populasi | Perokok berkomitmen + dukungan | Semua vaper, termasuk pengguna ganda |
Pengawasan | Adherence ketat | Variasi besar dalam penggunaan |
Tujuan | Berhenti rokok, sering dengan counseling | Tidak selalu fokus atau diarahkan berhenti |
💡 Kesimpulan Sementara
- Dalam RCT: Vape nikotin terbukti efektif, sering dua kali lebih baik dibanding NRT.
- Dalam kehidupan nyata: Efektivitas menurun, terutama saat pengguna masih mengonsumsi rokok secara bersamaan (dual use).
➡️ Kunci keberhasilan nyata adalah penggunaan vape secara terarah, dengan tujuan berhenti rokok (cessation), bukan sekadar sebagai alternatif konsumsi nikotin.
📌 Rekomendasi Berdasarkan Bukti
- Gunakan vape nikotin untuk berhenti merokok, bukan melanjutkan dual use.
- Tambahkan dukungan behavioral seperti konseling, quitline, atau program digital.
- Pantau penggunaan dan batasi frekuensi untuk menghindari penggantian rokok dengan vaping permanent.
- Pertimbangkan alternatif medis seperti varenicline—terutama untuk pengguna muda yang sulit berhenti